Judul
Buku: Konflik Bersejarah: Nazi di
Indonesia: Sebuah Sejarah yang Terlupakan
Penulis:
Nino Oktorino
Penerbit:
Elex Media Komputindo
Tahun: 2015
Jumlah Halaman: 172
Seberapa
waktu yang lalu, arkeologi Tanah Air mendapat sorotan luas dari media massa
setelah berhasil menemukan dua bangkai kapal selam milik Jerman di perairan
Laut Jawa. Penemuan bangkai kapal selam ini akhirnya menguak latar belakang
keberadaan makam tentara Nazi di Cikopo, Jawa Barat, yang selama ini banyak
dianggap misterius dan terlupakan sekaligus merupakan mata rantai baru bagi
sejarah Indonesia. Sebab, selama ini kehadiran tentara Jerman nyaris tidak
terekam dalam sejarah resmi yang dipelajari di sekolah-sekolah.
Pada
kenyataannya, jauh sebelum kemunculan para pelaut Kriegsmarine (Angkatan Laut)
Jerman di Indonesia, ideologi fasis yang dikumandangkan Adolf Hitler telah
merebak di wilayah yang saat itu masih menjadi jajahan Belanda. Batavia sendiri
mendapat tempat ”kehormatan” sebagai lokasi di mana cabang kedua Partai Nazi di
Asia Pasifik didirikan setelah kota Hankow di Cina. Dalam waktu empat tahun,
cabang-cabang Partai Nazi telah berdiri di Makassar, Surabaya, Semarang, Medan,
Padang, dan Bandung.
Nazisme
segera menarik minat sebagian masyarakat kolonial di Hindia Belanda, sehingga
membuat ideologi itu dikenal oleh orang Indonesia. Selain di antara orang-orang
Jerman yang ting- gal dan bekerja di Hindia Belanda, paham fasis juga merasuki
orang-orang Belanda lokal. Mereka terutama terhimpun dalam kelompok yang
disebut Indies NSB, sebuah cabang dari gerakan fasis yang berinduk di Negeri
Belanda. Ironisnya, sekalipun Hitler mengkhotbahkan supremasi orang Arya murni
berkulit putih, sebagian besar anggota Indies NSB terdiri atas orang-orang
Indo, orang-orang berdarah campuran Eropa-Indonesia! Lebih aneh lagi, bahkan
orang-orang pribumi pun tidak mau ketinggalan tren tersebut dan mendirikan
sebuah partai fasis Indonesia—mengabaikan fakta bahwa Jerman Nazi maupun Italia
Fasis memandang rendah orang kulit berwarna dan menganggapnya sebagai kelompok
manusia yang harus dijajah dan di eksploitasi.
Pada
kenyataannya, sekalipun terlupakan, ideologi yang diembuskan oleh Mussolini dan
Hitler ini sendiri mempunyai pengaruh penting yang tidak disadari oleh bangsa
Indonesia di kemudian hari. Selama 32
tahun, Indonesia pernah memasuki tahap sejarah yang disebut sebagai
pemerintahan Orde Baru pimpinan Soeharto. Yang jarang diketahui, istilah Orde
Baru (Neue Ordnung) sendiri merupakan jargon yang biasa digunakan rezim Hitler
untuk menggambarkan tatanan dunia baru yang hendak ditakan oleh Nazi. Beberapa
ciri semangat fasisme juga ditakan oleh Nazi. Beberapa ciri semangat fasisme
juga dinakan kekerasan, termasuk dalam menghabisi komunis.
Dalam
buku ini, Penulis mencoba untuk merekonstruksi bagian-bagian sejarah Indonesia
yang memiliki sangkut paut dengan Jerman Nazi. Selain kisah-kisah tentang latar
belakang kemunculan Nazi serta partai-partai yang sehaluan dengannya di Hindia
Belanda sebelum Perang Dunia II maupun petualangan U-Boat di Indonesia selama
perang, buku ini juga mencoba mengulas mengenai usaha kaum Nazi yang kandas
untuk menjadikan Indonesia sebagai protektorat Jerman. Demikian juga kisah
tentang salah satu babak terkelam yang dialami orang Jerman di Indonesia, yaitu
kebijakan pembalasan pemerintahan kolonial Belanda pasca-pendudukan Negeri
Belanda oleh Nazi, yang bukan hanya menginternir semua warga Jerman di Hindia
Belanda tetapi juga membiarkan ratusan orang di antara mereka terbunuh ketika
sebuah kapal yang mengangkut para interniran ditenggelamkan oleh Jepang di
lepas pantai barat Pulau Sumatra—sebuah kisah yang berakhir dramatis dengan
terjadinya kudeta Nazi terhadap rezim kolonial yang dilakukan oleh sisa-sisa
penumpang yang selamat di Pulau Nias.
Download
ebook Nazi di Indonesia pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar