Judul Buku : Noktah-Noktah Hitam Senandung Setan
Penulis : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Penerbit : Darul Haq
Tahun: 2002
Jumlah Halaman: 315
Musik sudah menjadi makanan pokok bagi kebanyakan orang pada hari
ini. Seakan-akan mereka tak bisa hidup tanpa musik dan lagu. Pagi-pagi buta
suara musik lah yang mengalun pertama kali dari rumah-rumah mereka. Kalaulah
kita data satu persatu, hampir di setiap rumah kita temui kaset atau CD musik,
karaoke dan sejenisnya! Itulah realita kita!
Virus musik dan nyanyian yang tersebar di kalangan masyarakat kita
sudah mencapai titik yang sangat membahayakan. Bahaya itu dapat kita lihat dari
maraknya penjualan cd-cd musik dan karaoke yang menjamur di kaki-kaki lima,
mal-mal dan tempat-tempat umum lainnya. Dengan stelan musik yang keras, begitu
memekakkan telinga dan mengganggu orang lain. Mereka tidak lagi menghiraukan
kata-kata cabul, kotor dan tak senonoh yang menjadi lirik lagu tersebut. Sudah
lumrah kata mereka!
Tidakkah mereka tahu, virus musik dan nyanyian ini sangat besar
daya rusaknya terhadap diri seseorang. Hancurnya generasi muda sekarang ini,
kalau kita telusuri sebabnya, banyak yang berpangkal dari musik! Maka dari itu
para ulama menyebut musik dan lagu ini sebagai jampi-jampi perzinaan! Memang
benar, daya hipnotis musik lah yang mendorong mereka melakukan perzinaan, mulai
dari zina tangan, zina mata, zina telinga, zina kaki sampai pada akhirnya
dibuktikan oleh kemaluan!
Kalau kita mau jujur, sebenarnya pangkal kerusakan ini tidak
terlepas dari pendidikan orang tua yang sangat lemah! Anak-anak mereka sejak
usia dini sudah dicekoki dengan musik dan lagu! Hingga kalau kebetulan kita
melintas di jalanan atau sebuah gang kadang kita temui sekumpulan anak-anak
kecil sedang bernyanyi menirukan penyanyi idolanya. Ajaibnya anak sekecil itu
hafal lirik lagu dari awal sampai akhir!!
Kalau dulu, pada era generasi Salafus Shalih penyanyi begitu hina
kedudukannya di mata masyarakat, sekarang justru kebalikannya! Penyanyi begitu
mulia dan terhormat dalam pandangan mereka sehingga seluruh gerak-geriknya jadi
buah bibir dan berita, seluruh tindak-tanduk dan model penampilannya jadi trend
di kalangan mereka.
Akibat dari itu semua adalah memudarnya nilai-nilai ajaran agama
yang murni! Al-Qur’an seakan sudah menjadi sesuatu yang ditinggalkan! Tidak
lagi dirasakan kenikmatan saat mendengarnya! Shalat juga terganggu
kekhusukannya. Memang, shalat adalah ibadah pertama yang terkena dampak dari
kecanduan musik dan nyayian ini. Lirik-lirik lagu dan irama musik datang
mengusik saat ia mengerjakan shalat! Hilanglah kenikmatan shalat baginya.
Kadang kala ia juga meninggalkan shalat! Ia lebih memilih menikmati alunan
musik daripada menyambut seruan adzan! Fenomena seperti ini banyak kita dapati
di tengah-tengah masyarakat kita. Oleh sebab itu jangan heran bila pagelaran
musik dipadati banyak pengunjung sementara jumlah orang yang shalat jama’ah di
masjid dapat dihitung dengan jari! Itulah realita!
Di lain pihak, ada pula yang berusaha mengemas musik bernafaskan
Islam, kata mereka! Mereka sebut nyanyian ruhani, musik Islami, nasyid Islami
dan seabrek istilah-istilah lainnya. Seakan-akan seluruh perkara yang dibubuhi
kata-kata ‘Islami’ menjadi ‘label halal’ baginya. Padahal menurut Ibnul Qoyyim
musik-musik yang katanya Islami itu ‘lebih berbahaya’ daripada jenis musik dan
lagu selainnya. Karena pembubuhan kata Islami di situ merupakan pernyataan
bahwa hal itu termasuk perkara yang ‘boleh’ menurut syariat Islam! Padahal
Dienul Islam tidak pernah membolehkan hal itu! Maka dengan begitu ia bukan
hanya sekedar maksiat namun meningkat menjadi bid’ah! Banyak kita dapati
orang-orang yang menikmati musik dan lagu Islami itu berkeyakinan bahwa hal itu
dapat meningkatkan keimanannya, mendorong berbuat taat, mendorongnya untuk
lebih mencintai Allah dan Rasulullah! Ini adalah syubhat setan dalam menjerat
mereka kepada hal-hal yang memalingkan mereka dari Al-Qur’an dan dari
mentadabburinya!
Banyak pula kita temui orang-orang yang tergugah hatinya, bangkit
kesedihannya hingga berlinang air mata karena mendengar alunan nasyid atau
syair! Namun tidak demikian halnya ketika mendengar alunan ayat-ayat Al-Qur’an!
Hatinya tidak tersentuh sedikit pun!
Demikianlah melalui musik dan nyanyian ini setan memalingkan anak
Adam dari Kalamullah! Setan menebar jarat-jerat syubhat agar anak Adam tetap
meyakini bahwa mendengarkan musik dan nyanyian ini bukanlah perkara yang perlu
dipermasalahkan! Ini terbukti dengan sedikitnya buku-buku atau tulisan-tulisan
yang membeberkan kebusukan musik dan nyanyian serta membongkar
syubhat-syubhatnya!
Banyak sekali syubhat-syubhat seputar masalah musik dan nyanyian
yang dihembuskan oleh setan. Salah satu di antaranya, setan membisikkan kepada
manusia, Apa bedanya mendengar musik dengan mendengar suara kicauan burung,
hembusan angin, gemersik dedaunan, dan suara-suara alam lainnya?!
Lalu syubhat model seperti ini termakan oleh orang-orang yang
lemah akal dan imannya.
Dalam buku ini, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah memberikan jawaban-jawaban
dan bantahan-bantahan terhadap syubhat-syubhat semacam itu!
Buku ini sendiri merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan yang
ditujukan kepada para ulama tentang hukum musik, lagu dan nyanyian. Kemudian
pertanyaan itu diajukan kepada para ulama dari empat madzab, yakni ulama
madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Dan Ibnul Qayyim adalah salah satu
dari delapan ulama yang memberikan jawaban. Dan jawaban beliau itu tertuang
dalam sebuah uraian penjang yang beliau beri judul: Kasyful Ghithaa’ ‘an Hukmi
Samaail Ghinaa.
Seluruh ulama empat madzhab tersebut sepakat bahwa musik, lagu dan
nyanyian itu haram hukumnya!
Sepertinya buku ini perlu dibaca oleh kaum muslimin sekarang ini.
Agar mereka tahu status hukum musik dan nyanyian serta dampak-dampak langsung
maupun tidak langsung yang diakibatkan olehnya. Karena bukan tidak sedikit
diantara kaum muslimin yang masih beranggapan musik, nasyid, qasidah dan
sejenisnya itu dibolehkan!? Lebih lanjut silakan mengikuti buku ini,
mudah-mudahan bermanfaat bagi diri kita dan masyarakat.
Demikian dari penerjemah, terakhir sebagai pengingat kiranya perlu
kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Akan muncul di kalangan umatku nanti beberapa kaum yang menghalalkan zina,
sutera, khamr dan alat-alat musik”. . Lihat hal 41 buku ini.
Download ebook Noktah-Noktah Hitam Senandung Setan pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar