Judul Buku: Pesan-Pesan
Islam: Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell University Amerika Serikat
Penulis: Hadji Agus Salim
Penerbit: Mizan
Tahun: 2014
Jumlah Halaman: 428
Berkacamata bulat, berpeci, berkumis, dan
berjanggut sekepalan yang memutih. Di usia tuanya, ia bertongkat. Hidupnya
penuh kesederhanaan. Tapi pak tua itu, Haji Agus Salim, punya pemikiran yang
tidak sederhana, seperti tertuang dalam buku karyanya ini. "Pemikirannya
jauh melampaui zamannya," begitu komentar Buya Ahmad Syafii Maarif kepada
Gatra tentang tokoh yang satu ini.
Buku Pesan-Pesan Islam ini berasal dari
kuliah-kuliah yang diberikan Haji Agus Salim ketika menjadi dosen tamu di
Cornell University, Amerika Serikat, dari Januari sampai Juni 1953, di usia 69
tahun. Ada 31 tema, dari rukun iman dan Islam sampai sejarah Nabi Muhammad SAW
di Madinah. Haji Agus Salim memperkenalkan Islam kepada komunitas non-muslim
yang pada waktu itu (juga sampai sekarang) masih salah paham terhadap ajaran
Islam.
Tentu saja kuliah-kuliah di Cornell itu berbeda
dari apa yang selalu didakwahkannya ketika berada di Tanah Air. Di Indonesia,
ceramah yang dilakukan Haji Agus Salim lebih sebagai pendalaman, sedangkan di
Amerika Serikat ia mengenalkan Islam sebagai agama yang ramah.
Nama Haji Agus Salim cukup dikenal sebagai tokoh
nasional. Namanya sering disejajarkan dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Di era
pemerintahan kolonial, Haji Agus Salim bersama H.O.S. Cokroaminoto dan Abdul
Muis telah berusaha meningkatkan taraf hidup kaum bumiputra melalui
program-program yang dicanangkan Sarekat Islam.
Tapi tidak semua orang tahu bahwa Haji Agus
Salim, selain sebagai tokoh pergerakan, juga seorang cendekiawan dan pemikir.
Sebagai cendekiawan dan pemikir, ia terlibat aktif membina pemahaman keagamaan
para cendekiawan berpendidikan Barat sejak tahun 1925, yang tergabung dalam
Jong Islamieten Bond (JIB). Perannya sebagai cendekiawan dan pemikir inilah
yang mengantarkannya diundang oleh Cornell University.
Bagi kalangan yang telah mengenal tema-tema
Islam, apa yang diutarakan Haji Agus Salim di Cornell University bukanlah
sesuatu yang baru. Tapi, jika kita baca lebih lanjut, cara pandang dan
mengupasnya itu yang terasa lain. Hal ini diakui Buya Ahmad Syafii Maarif. "Yang
baru dan menantang adalah cara Salim menafsirkan beberapa sisi ajaran Islam
yang dapat mengguncangkan tembok-tembok konservatisme," tulis Syafii dalam
kata pengantarnya.
Salah satu tema yang dibahas Haji Agus Salim
adalah "Al-Quran dan Kedudukan Wanita". Antara lain menyinggung soal
poligami Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW berpoligami pasca-kematian
Khadijah, di usianya yang sudah 51 tahun sampai wafatnya (usia 63 tahun).
Motifnya macam-macam, antara lain untuk memuliakan kaum perempuan. Juga untuk menikahi
perempuan ketika para sahabat tak kuasa menjadi suaminya.
Hal itu, menurut Haji Agus Salim, terjadi dalam
pernikahan Nabi dengan anak Umar bin Khaththab, Hafsha. Sepeninggal suami
Hafsha, Umar mendatangi para sahabanya, Abu Bakar dan Ustman, agar menikahi
anak perempuannya itu. Tapi dua sahabat ini menolak. Penolakan dua sahabat itu,
menurut Haji Agus Salim, lebih karena Hafsha adalah anak Umar yang punya
sifat-sifat yang sama dengan ayahnya: garang dan keras kepala.
Lalu datanglah Umar kepada Nabi Muhammad SAW dan
mengadukan perihal anak perempuannya itu. Mendengar keluhan itu, Nabi Muhammad
SAW pun menikahi Hafsha. "Dan, Anda boleh yakin bahwa putri Umar itu
banyak membuat onar dalam rumah tangga Nabi. Bahkan beberapa kali ia berhasil
menghasut istri-istri lainnya untuk mengajukan tuntutan kepada Nabi Muhammad
SAW," tulis Haji Agus Salim (halaman 304).
Haji Agus Salim sampai pada kesimpulan seperti
itu setelah mendalami faktor keturunan dan merujuk pada surah Al-Ahzab (33)
ayat 28. Inilah salah satu keberanian Haji Agus Salim dalam mengurai dan
menyimpulkan sebuah peristiwa.
Akhirnya, meski kuliah-kuliah tokoh berjuluk
"the grand old man" itu berlangsung 58 tahun lalu, baik tema maupun
kajiannya tetap menarik dinikmati dan memberi inspirasi bagi pembacanya. Sebab
cara pandang Haji Agus Salim telah melampaui zamannya. Bahkan, setelah setengah abad
lebih, tetap saja tak tergoyahkan.
Download ebook Pesan-Pesan
Islam: Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell University Amerika Serikat pdf via Google Drive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar