Judul
Buku: Studi Filsafat Buku 1
Penulis:
Hassan Hanafi
Penerbitl:
LKis
Tahun:
2015
Jumlah
Halaman: 375
Gagasan
mengenai kebangkitan Islam (an-nahdah al-Islmiyyah) di dunia Arab-Islam telah
mengantarkan kaum muslimin kepada tiga persoalan utama, yakni sikap terhadap
tradisi Islam, sikap terhadap tradisi Barat, dan sikap terhadap realitas
kekinian. Ketiga persoalan ini, pada gilirannya, menjadi positioning sikap
kultural yang menjadi poros perbincangan, perdebatan, dan pencarian para
intelektual Arab kontemporer dalam upaya penggalian otentisitas tradisi yang
diandai- kan menjadi spirit dalam menghadapi realitas kekinian umat Islam
(al-ashlah wa al-mu’sarah).
Berbagai
eksperimentasi telah dilakukan, baik pada ranah politik maupun kebudayaan.
Meskipun demikian, pandangan yang dominan dalam menyikapi ketiga persoalan di
atas, kalau tidak apologis dan ideologis maka cenderung bersifat a-historis.
Ini tampak pada frame works kalangan yang disebut tradisionalis dan
fundamentalis. Kelompok ini beranggapan bahwa formula kebangkitan harus
berpijak pada ranah tradisi. Mempertahankan tradisi, praktik dan pemikiran
Islam klasik serta meresonansikannya untuk kembali pada ajaran Islam klasik
secara total, dalam pandangan kelompok ini, merupakan suatu kebutuhan bagi
kebangkitan Islam.
Demikian
juga halnya dengan kalangan yang disebut modernis dan
sekular. Kelompok ini mengusung asumsi yang berkebalikan dari kelompok
tradisionalis. Mereka beranggapan bahwa formula kebangkitan Islam harus
mengambil dari tradisi Barat, karena Islam dianggap tidak mengatur secara mendetil
masalah-masalah kenegaraan selain hanya nilai-nilai universalnya saja, seperti
keadilan, persamaan, musyawarah, dan seterusnya.
Dalam
arena inilah, Hassan Hanafi, seorang intelektual muslim yang namanya sudah
sangat populer di tengah wacana keislaman di tanah air, secara serius dan
konsisten, yang disertai dengan dedikasi keilmuan yang tinggi dan tanpa lelah
berusaha untuk keluar dari jebakan sikap apologetik-ideologis dan ahistoris
dari kecenderungan dua kelompok di atas. Baginya, kebangkitan Islam tidak akan
terwujud dengan hanya menonjolkan satu sikap kultural dan mengesampingkan dua
sikap kultural yang lain, melainkan harus berpijak dalam keseimbangan pada
ketiga sikap kultural di atas.
Menurut
Hassan Hanafi, ketidakseimbangan di dalam sikap kultural, hanya akan
menyebabkan pupusnya kesatuan identitas (wahdah asy-syakhshiyyah) dan
“keretakan yang payah” di kalangan bangsa Arab sendiri, sehingga
peradaban-peradaban, metode-metode pendidikan dan aliran-aliran politik saling
berbenturan, yang pada gilirannya hanya mengakibatkan kesatuan nasional dan
identitas kebangsaan menjadi hancur.
Buku yang
ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu eksplorasi kegelisahan Hassan
Hanafi terhadap tiga sikap kultural yang tidak imbang, yang ada dalam kebudayaan
Arab-Islam, terutama di ranah kajian filsafat. Sebuah identifikasi persoalan
yang ia sebut dalam kerangka besar pemikirannya sebagai bagian dari “problem-
problem kontemporer”.
Kehadiran
buku ini, ke tengah pembaca yang budiman, adalah untuk memperkaya kajian-kajian
keislaman, khususnya kajian filsafat, di tanah air. Selain itu, buku ini juga
diharapkan bisa menjadi “teman” refleksi terhadap problem kekinian kita yang
kurang lebih juga sama dengan yang dihadapi oleh masyarakat Arab-Islam. Yang
jelas, buku ini sangat berguna bagi para mahasiswa dan para peminat kajian
filsafat dan ilmu-ilmu sosial.
Download
ebook Studi Filsafat Buku 1 pdf via
Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar