Judul Buku: Koreksi
Ulang Syaikh Albani
Penulis: Abdul Basith bin Yusuf Al-Gharib
Penerbit: Pustaka
Azzam
Tahun: 2000
Jumlah Halaman: 238
Sesungguhnya, sifat yang dimiliki oleh
orang-orang yang alim adalah kejujuran, keadilan, amanah (dalam mengikuti dan
meniti ajaran para salafush shalih) dan kesediaan untuk kembali (ruju) jika tampak
baginya kebenaran. Jika ia telah mengeluarkan pernyataan atau fatwa namun di
kemudian hari tampak baginya kebenaran yang sesungguhnya, maka tidak aib
baginya untuk meruju kepada kebenaran tersebut, dan ini merupakan jalan dan manhaj para
salafush shalih ridhwanullahi alaihim, sebagaimana yang pernah dikatakan Umar
bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu dalam -kitab Al-Qadhaa- kepada Abu Musa
Al-Asyari radhiyallahu anhu:
“Dan janganlah sekali-kali keputusan yang telah
engkau putuskan hari ini menghalangimu untuk meruju’ kepada kebenaran jika
engkau kembali meneliti pendapatmu dan mendapatkan petunjuk di dalamnya. Karena
sesungguhnya kebenaran adalah qadim (sudah ada sejak dulu), tidak ada sesuatu
pun yang dapat merusaknya. Kembali kepada kebenaran lebih baik daripada
terus-menerus (tetap) dalam kesesatan.” [Ilaamul Muwaqqiin (1/86)]
Syaikh Al-Albani hafizhahullah telah menempuh
jalan para salafush shalih ini dalam ruju kepada kebenaran, tanpa ada kesombongan dan maksud untuk
mengecoh atau memperdaya.
Syaikh berkata dalam kitab Silsilah Al Ahadits
Adh-Dhaif (Al-Maarif, 1/6):
“Semoga Allah merahmati seorang hamba yang
menunjukkan kepadaku kesalahannku dan menuntun aku kepada cacat-celaku.
Sesungguhnya tidak berat bagiku –dengan izin Allah Subhanahu wa Taala- untuk
kembali dari kesalahan (menuju kebenaran) yang tampak bagiku kemudian, dan
kitab-kitabku yang dicetak untuk pertama kali, dan yang telah dicetak ulang
adalah bukti atas hal ini…(ruju ini).”
Aku sendiri (penyusun) dalam hal ini telah
menelusuri kitab-kitab Syaikh Al-Albani hafizhahullah dan mencatat apa yang
dimudahkan bagiku untuk mencatatnya berupa hadits-hadits, dimana beliau
hafizhahullah ruju atau mengkoreksi dan meralat dalam hal ini.
Aku membagi hadits-hadits tersebut ke dalam
beberapa bagian:
Pertama: Bab tentang hadits-hadits yang Syaikh
Al-Albani sendiri menegaskan ruju beliau ini dalam kitab-kitab serta
risalah-risalah beliau yang jumlahnya hamper mencapai empat puluh hadits.
Kedua: Bab tentang hadits-hadits yang –tertera secara tidak sengaja
atau lupa- bukan pada tempat yang seharusnya dalam kitab-kitab beliau
hafizhahullah.
Ketiga: Bab tentang hadits-hadits dimana beliau
hafizhahullah ruju darinya berdasarkan pengetahuan mana yang lebih dahulu (al
mutaqaddimin) dari yang belakangan (al mutakhkhir) dari kitab-kitab beliau
hafizhahullah.
Keempat: Bab tentang hadits-hadits dimana beliau
hafizhahullah ruju dari yang derajatnya hasan kepada shahih dan dari yang
shahih kepada hasan.
Kelima: Bab tentang penjelasan beberapa hadits
yang beliau hafizhahullah diamkan dalam kitab Al Misykah, kemudian beliau
menjelaskan hukumnya (apakah shahih atau dhaif).
Aku juga telah menelusuri As-Saqqaf dalam
kitab(nya) At-Tanaqudhat, beberapa bagian di atas; bagian pertama, kedua, dan
ketiga, serta yang ia duga bahwa Syaikh Al-Albani hafizhahullah memunculkan
pertentangan dalam hadits, termasuk yang sebenarnya merupakan ruju atau koreksi
dan ralat beliau hafizhahullah, atau perbedaan ijtihad ilmu (yang ilmiah) atau
ketidaksengajaan dan kealpaan yang biasa terjadi pada diri seorang manusia.
Aku menjelaskan ketidakpahaman As-Saqqaf dalam
menelusuri kitab-kitab beliau (Syaikh Al-Albani) hafizhahullah, dimana aku
masih mengingat sebagian besar hadits yang ia sebutkan -dan Alhamdulillah atas
hal ini- serta tidak lupa juga untuk menyebutkannya dalam buku ini dengan
member tanda (o).
Aku juga memanfaatkan komentar-komentar Syaikh Zuhair Asy-Syawis yang telah
memberikan penegasan-penegasan ruju’ Syaikh Al-Albani ini pada beberapa kitab
beliau hafizhahullah, yang dalam hal ini aku memberikan tanda bagi
hadits-hadits yang beliau sebutkan dengan (tanda ->)
Tidak lupa pula aku mengucapkan syukur dan
terima kasih kepada Syaikh Ali Al-Halabi yang tidak segan-segan memberikan
nasihat dan arahan.
Sebagai penutup, aku mohon kepada Allah
Subhanahu wa Taala semoga Dia menjadikan amal ini ikhlas demi Wajah-Nya Yang
Mulia, dan alhamdulillahi rabbil alamin.
Abdul Basith bin Yusuf Al-Gharib
Download ebook Koreksi
Ulang Syaikh Albani pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar