Blog yang khusus menyediakan link download koran, majalah dan ebook gratis, khususnya yang berkaitan dunia pendidikan, sains dan agama

Download Majalah Intisari Edisi Mei 2020

 

Tanggal rilis: 27 April 2020

10 – Mereka Yang Terisolasi Demi Sehatkan Diri

46 – Sejarah Senantiasa Berulang, dari Pandemi Spanyol 1918 ke Pandemi Covid-19

94 - Di Dalam Rumah Sakit Darurat

Dari Bencana Kemanusiaan Sampai Maslahat Kemanusiaan

Pandemi yang tengah ber jangkit ini menunjukkan sejatinya siapa kita. Ketika pandemi ini menjangkiti pelosok Indonesia, kita - menanggapinya dengan beragam. Kendati beragam, ada satu nuansa ketakutan dan kepanikan yang berlebihan. Pertama, perilaku menimbun. Suplemen makanan, alat pelindung diri, penyanitasi tangan, sampai sabun antiseptik dilaporkan ludes dalam hitungan hari.

Kedua, rasialisme dan xenofobia. Pada akhir Januari silam, warga Bukittinggi menolak kedatangan pelancong asal Tiongkok. Ketiga, hoaks yang berseliweran di grup-grup aplikasi kirim pesan. Pada awal Februari, Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat menepis kabar-kabar dusta yang beredar di media sosial seperti: HP Xiaomi buatan Tiongkok dapat menularkan virus Corona, wudhu bisa hancurkan virus Corona, dan masih sekitar empat lusin hoaks lainnya.

Namun, beberapa minggu kemudian, kewarasan kita mulai bangkit. Naluri kita mengatakan bahwa pandemi ini adalah bencana bersama. Pandemi menyerang tanpa pandang ras dan kebangsaan, miskin atau kaya, lelaki atau perempuan. Bahkan, pandemi telah melumpuhkan sendi-sendi sosial kita himbauan jaga jarak dan jangan mudik.

Gerakan berbagi pun muncul hampir bersamaan di metropolitan sampai kota-kota pojokan. Di Bogor, sebuah pabrik karet turut membantu produksi kantong jenazah korban pandemi. Di Kebumen, warga memberikan makan siang cumacuma bagi mereka yang terdampak pandemi. Masih di kota yang sama, seseorang membagi-bagikan masker produksi sendiri secara gratis. Anggota TNI-POLRI menggelar dapur umum di Banyuwangi.

Pada edisi ini kami menampilkan semangat para relawan berbagai komunitas di Surabaya: desainer, kampus, dan dokter yang bergerak dari tempat masing-masing demi menghimpun alat pelindung diri dari baju sampai perisai muka. Pandemi yang diawali bencana kemanusiaan tampaknya berakhir dengan maslahat kemanusiaan. Inilah pelajaran berharga dalam sejarah manusia. Semoga pandemi cepat berlalu!

Link Download

DOWNLOAD










Tidak ada komentar:

Posting Komentar