Tanggal
rilis: 14 Juli 2017
Jeda : Apa kaitan antara gemuk & hipertensi?
Healthy
life : Semakin sehat dalam setiap tarikan napas
Perspektif
: Mudik lebaran ala negeri Jiran
Sorotan : Keajaiban sedekah di mata sains
Catatan Editorial
Saya
agak heran dengan kebiasaan sahabat saya. Sebut saja namanya A. Setiap ada
orang mintaminta, apalagi terlihat sangat membutuhkan, dia pasti bersedekah.
Pernah saya makan malam berdua dengannya di sebuah warung tenda, saya hitung
dia telah memberikan uang receh ke 4 pengemis dan 3 pengamen. “Apakah kamu
tidak takut ditipu? Siapa tahu pengemis tadi hanya pura-pura miskin,” kritik
saya.
Jawabnya ringan saja. “Ditipu biar saja. Saya lebih takut kalau ternyata dia
memang benar-benar membutuhkan dan ternyata saya tidak membantunya karena
mengira dia penipu.” Jika memang menipu, biarlah itu merupakan urusan si
pengemis dengan Tuhannya. Sedangkan urusan bersedekah atau tidak adalah urusan
kita.
Selama ada rezeki, jangan pernah menolak orang yang minta pertolongan, meskipun
kita hanya mampu membantu ala kadarnya. Demikian prinsip teman saya. Prinsip
yang diajarkan oleh mendiang ayahnya. Saya memandang takjub kepadanya. Ah,
ternyata ini rahasianya kenapa teman saya ini selalu terlihat bahagia. Meski
tidak kaya raya, tapi semua urusannya seperti selalu dimudahkan Tuhan.
Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar