Intisari: Ekstra Inspirasi Cerdas Rumah dan Keluarga
Tanggal
rilis: 01 February 2014
Membangun Kediaman Hati
“Rumah adalah
cerminan jiwa pemiliknya,” Ralph Waldo Emerson pernah menulis. Dua abad kemudian,
dengan kemajuan teknologi dan perbedaan yang telah terjadi, kata-kata pemikir
dari AS itu rasanya masih relevan juga.
Berapa dana dan daya yang bersedia kita
investasikan demi mendapatkan sebuah rumah idaman? Meskipun kriteria layak
bervariasi, namun benang merahnya ada. Intisari bersama tim Tabloid Rumah dan Majalah Idea, dalam edisi ini menjajarkan
benang merah tersebut.
Dari soal-soal teknis dan fisik seperti
cara-cara mendirikan pagar yang berkepribadian, carport yang ekonomis, membangun rumah dengan sirkulasi udara baik,
membangun rumah yang aman bagi anak-anak, sampai pada masalah-masalah
berkaitan dengan pengelolaan rumah: air bersih, pengolahan limbah, lika-liku
persinggungan dengan “orang ketiga” yang tinggal satu rumah.
Edisi ini dimaksudkan untuk membuat Anda
“ngeh”, bahwa memiliki rumah tidak berhenti pada membeli atau
membangun. Orang bijak mengatakan, “Rumah adalah tempat di mana hati Anda berada”.
Betah, pomah, kata orang Jawa. Maka dapat dimengerti
bila pemilihan warna saja dapat menjadi persoalan besar. Tahukah Anda kalau
warna biru tidak saja menciptakan suasana tenang, tetapi juga produktif? Karena
setiap warna menciptakan ambience tersendiri. Pemilihan
material juga, pembagian ruang pun demikian.
Sejauh mana sebuah rumah memberikan makanan dan api bagi tubuh dan jiwa para penghuninya, sangat tergantung pada keputusan-keputusan dan pilihan-pilihan yang diambil pemiliknya. Membangun rumah sejatinya adalah membangun kediaman bagi hati.
Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar