Catatan Editorial
Hamparan Jakarta
terbentuk dari lapisan-lapisan banjir selama ribuan tahun. Kawasan ini dialiri
13 sungai laksana nadi kehidupan. Para arkeolog menyingkap jejak penghuni
purbanya di daerah aliran sungai nan legendarisnya, Ciliwung. Mereka menemukan
peralatan neolitik yang digunakan sekitar seribu tahun sebelum masehi.
Di Kampung Tugu, saya pernah ke tepian sungai yang alirannya nyaris berhenti
karena sampah. Di tepian itu pernah ditemukan batu prasasti zaman Tarumanegara
pada abad ke-5. Ringkasnya, berisi proyek pembangunan kanal sepanjang sebelas
kilometer.
Barangkali, inilah pesan leluhur Jakarta kepada kita tentang pengendalian
banjir. Selain soal banjir, Jakarta juga dibentuk oleh penaklukan-penaklukan.
Orang Portugal dan orang Sunda menorehkan perjanjian di Sunda Kalapa pada 1522,
namun penaklukan kawasan ini baru terjadi pada 1526/27 yang dipimpin oleh
Fatahillah bersama prajurit muslim asal Cirebon dan Demak.
Tahun peristiwa ini secara resmi dianggap sebagai berdirinya Jakarta. Adolf
Heuken dalam Historical Sites of Jakarta, mengungkapkan, pada tahun itu
Fatahillah dikisahkan membangun kota pelabuhan Jayakarta di atas puing Sunda
Kalapa. Fatahillah juga menghalau armada Portugis Francisco de Sa.
Sepanjang hampir seabad, Jayakarta menjadi bagian Banten. Kuasa kota ini
kembali ditaklukkan pada 1619. Di atas puing-puing Jayakarta, VOC membangun
kota berbenteng. Nama kota pun berganti Batavia. Wacana banjir Tarumanagara
yang seolah lenyap selama seribu tahun, kembali diperhitungkan pendatang Eropa
saat membangun Batavia di muara Ciliwung. Demi mencegah banjir, mereka
mengirisiris kota itu dengan kanal.
Kelak, toponimi Batavia berganti Jakarta pada akhir 1942, ketika kuasa Jepang
di Nusantara. Kabarnya, kota ini kejam. Sampai hari ini penaklukan Jakarta masih
terjadi. Para penakluknya, mereka yang mengadu nasib di kota ini. Selain
banjir, kini ia terancam ambles dan tenggelam. Ia menanti kita untuk
menyelamatkan peradabannya. Selamat ulang tahun ke- 495, Metropolitan Jakarta!
Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar