Judul Buku:
Aktualisasi dan Praktik
Baik Gerakan Literasi Sekolah
Penulis: Kolaborasi
40 Pegiat Literasi
Penerbit: Penerbit Lingkaran
Tahun: 2020
Jumlah Halaman: 318
Untuk menumbuhkan minat baca, Kemendikbud meluncurkan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS). GLS
merupakan salah satu bentuk penumbuhan budi pekerti
atau pendidikan karakter. Bentuk gerakan literasi di sekolah antara
lain, pembiasaan membaca buku nonteks 15 menit sebelum pembelajaran, membuat
pojok baca, membuat pohon literasi, majalah
dinding (mading), laporan bacaan buku, dan sebagainya.
Ada 6 (enam) jenis literasi dasar, yaitu; (1) literasi baca-tulis,
(2) literasi numerasi, (3) literasi finansial, (4) literasi
sains, (5) literasi sains dan kewarganegaraan, (6)
literasi teknologi informasi, dan komunikasi. Kalau keenam
jenis literasi dasar ini mau dikerucutkan lagi, maka
literasi baca-tulis menjadi literasi yang paling utama.
Literasi secara sederhana diartikan sebagai ke beraksaraan. Dalam
perkembangannya, literasi bukan hanya
diidentikkan dengan kemampuan calistung, tetapi
juga pada aspek yang lain seperti kemampuan memilih dan memilah informasi,
berkomunikasi, dan bersosialisasi dalam masyarakat.
UNESCO tahun 2003 menyatakan bahwa “Literasi lebih
dari sekadar membaca dan menulis. Literasi juga mencakup bagaimana seseorang
berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna
praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya.”
Untuk mendukung program GLS yang diluncurkan oleh pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota di Jawa Barat pun telah
meluncurkan program Literasi. Misal nya, pemerintah
provinsi Jawa Barat meluncurkan program KOLECER (Kotak Literasi Cerdas) dan
CANDIL (Maca Dina Digital Library).
Pemerintah daerah kabupaten/kota pun meluncurkan berbagai program literasi
dengan menggunakan nama atau istilah yang disesuaikan
dengan ciri khas daerah masing-masing. Dewan
Pendidikan Jawa Barat (DPJB) sebagai mitra
pemerintah Provinsi Jawa Barat tentunya mendukung program pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam menumbuhkan dan meningkatkan
budaya lite rasi, karena hal ini dapat
mendukung tercapainya visi Jabar
Juara Lahir Batin. DPJB tentunya menyambut hangat,
mendukung, dan mendorong setiap program untuk
meningkatkan budaya literasi masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah
daerah provinsi, kabupaten/kota, komunitas, organisasi, atau Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM). Bersanding menjadi sebuah hal
yang perlu dilakukan sebuah kekuatan untuk urun-rembug gagas an mencari solusi
dari berbagai permasalahan pendidikan. Dengan kata lain, sinergi dan kolaborasi dalam
harmoni menjadi modal penting para pemangku kepentingan dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Jawa Barat.
Selain pemerintah, tentunya peran masyarakat pun
diperlukan dalam membangun dan menumbuhkan budaya literasi. Hadirnya Yayasan
Ruang Baca Komunitas (YRBK) yang fokus dalam
berbagai kegiatan literasi merupakan hal yang perlu mendapatkan apresiasi.
Berbagai program yang dilakukan YRBK dapat
menjadi energi untuk terwujudnya gerakan literasi berbasis masyarakat.
Hadirnya buku “Aktualisasi dan Praktik Baik Gerakan
Literasi Sekolah” yang diterbitkan oleh YRBK
merupakan bentuk sumbangsih nyata dalam men dukung
gerakan literasi. Melalui buku ini, masyarakat, khususnya pendidik dan tenaga
kependidikan diberikan ruang untuk berkarya, menuliskan, ide,
gagasan, harapan, impiannya, dan pengalamannya. Praktik baik (best practice)
implementasi gerakan literasi
dari para pelaku di satuan pendidikan bisa menjadi
contoh, motivasi, dan inspirasi bagi pelaku pendidikan
lainnya dalam melakukan aksi serupa.
Download ebook Aktualisasi dan Praktik
Baik Gerakan Literasi Sekolah pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar