![]() |
Tanggal rilis: 30 Agustus 2019
22 – Sport Science: “one Stop Shopping” kedokteran
olahraga
46 – Bahaya Sendawa karena terbiasa
60 – Animal Flow: Memadukan Gerakan Binatang Demi tubuh Bugar
Merayakan Olahraga, Menyembuhkan Indonesia
“Pemuda-pemuda dan
pemudi-pemudi datang di Solo ini tidak untuk berolahraga saja, tapi terutama
untuk menunjukkan semangat kemerdekaan yang menyala-nyala, diadakan bagi
perbaikan derajat dan rohani bangsa.
”Demikian sepenggal pidato Bung Karno di Gedung Agung—kini Istana Kepresidenan
Yogyakarta— dalam upacara pembukaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang
pertama. Pidato itu dikutip dari harian Merdeka yang terbit pada Jumat, 10
September 1948.
Penyerahan bendera PON menjadi pembuka ajang olahraga nasional itu. Bendera
diarak dalam gerak jalan massal dari Yogyakarta menuju Solo. Ajang olahraga itu
digelar pada 9-12 September di Stadion Sriwedari. Sebagai penghormatan, hari
pertamanya diperingati seba gai Hari Olah Raga Nasional.
Setahun silam saya singgah ke Sentani, Kabupaten Jayapura. Saya menyaksikan
tiang-tiang pancang pembangunan Stadion Papua Bangkit, yang dipersiapkan untuk
PON ke-20. Pertengahan tahun ini, stadion dan fasilitas pendukungnya telah
rampung, memiliki standar internasional dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Saya teringat kutipan bijak dari Bung Karno saat membuka PON pertama.
“Selanjutnya diharapkan supaya PON bukan hanya untuk menjadi pekan-pekan
mengolah jasmani, tetapi pun hendaknya menjadi pula pekan mengolah rohani,”
demikian ujarnya.
Terinspirasi pidato Bung Karno tadi, pada edisi September ini, kami menyajikan
cerita sampul tentang bijak berolahraga. Olahraga sebagai obat untuk melawan
penyakit dan cedera. Lewat resep olahraga, upaya bugar pun jadi terukur dan
presisi.
Lantaran olahraga bisa menyehatkan, atau bisa menyakitkan, kami menyajikan juga
kiprah Rumah Sakit Olah Raga Nasional di Cibubur. Olahraga telah menyatukan dan
mengubah kualitas hidup kita.
Selamat merayakan olahraga!
Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar