Judul Buku:
Takhta Untuk Rakyat
Penulis: Mohamad
Roem dkk
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Tahun: 2011
Jumlah Halaman:
508
Al heb ik een uitgesproken Westerse opvoeding
gehad, toch ben en blijf ik en de allereerste plaats Javaan. Zo zal de adat, zo
dese niet remmend werkt op de onwikkeling, een voorname plaatz blijven innemen
in de traditierijke Keraton," demikian dikatakan Sultan Hamengku Buwono IX
dalam pidato penobatannya, pada tanggal 1 Maret 1940.
Sebuah pidato santun tetapi sangat dahsyat
maknanya. Menunjukkan jati diri pribadi dan sekaligus sikap Keraton, yang
selalu mengilhami seluruh warga masyarakat Yogyakarta ketika mereka harus
menghadapi perubahan zaman. "Meski saya telah mengikuti pendidikan Barat,
tetapi saya tetap orang Jawa. Sepanjang tidak menghambat kemajuan, maka adat
akan selalu menduduki tempat utama dalam Keraton yang mewarisi tradisi
tersebut."
Buku ini tidak hanya mengisahkan seluruh
perjalanan kehidupan Sultan Yogya IX, sejak dilahirkan di Keraton, berjuang
pada zaman kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, perang kemerdekaan, Orde
Lama, Orde Baru sampai kemudian dimakamkan di perbukitan Imogiri, pantai
Selatan Pulau Jawa.
Buku ini harus dibaca, untuk bisa memahami,
mengapa warga masyarakat Yogyakarta yang selembut kain sutra berubah menjadi
sekeras batu karang jika mereka merasa dipaksa dan ditekan. Bagaimanapun,
kekuasaan tradisional dengan legitimasi dari falsafah leluhur sarat mistik
merupakan sebuah mata air perjuangan yang tidak pernah akan kering dan
sekaligus tidak mungkin disurutkan.
Download ebook Takhta Untuk Rakyat pdf via
Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar