Tanggal Rilis: 30 Desember 2021
Catatan Editorial
Apa Kabar Wayang Cokek di Masa Pandemi
Bunga mawar dari kayangan... Sayang. Sungguh harum seantero baunya... Sayang.
Belajar kenal tidak halangan... Tuan. Tapi awas ada yang punya... Tuan.”
Demikian petikan lirik Stambul Jengki yang dilantunkan salah seorang cokek
dengan iringan gambang keromong. Sebelum pandemi ini berjangkit, saya kerap menjumpai
wayang cokek yang mengiringi perhelatan ciotau pernikahan tradisi Tionghoa.
Cokek merupakan kesenian Betawi yang diiringi gambang keromong dengan penari
wanita yang menari bersama tetamu.
Mengibing. Di Tangerang, resepsi semacam ini biasa digelar di rumah kawin atau
bisa juga di pekarangan rumah pemilik hajatan. Saya mengamati di beberapa
hajatan. Para cokeknya masih muda. Namun, pelantun lagunya kebanyakan sudah
paruh baya. Apalagi, para lelaki yang berhasrat menari, usianya di atas 60-an
tahun!
Mereka cokek dan opa-opa itu tampak asyik-asyik saja, tanpa harus saling
menyentuh. Kemudian, timbul pertanyaan di benak saya, ke manakah para
pemudanya? Pada edisi ini kami menyajikan ragam kisah yang menggugah upaya
pelestarian budaya. Salah satunya kisah feature bertajuk Akankah Gambang
Keromong Tak Lagi Mengiringi Cokek?
Kesenian wayang cokek bisa terancam punah apabila tidak ada musik gambang
keromong sebagai pengiringnya. Kesenian ratusan tahun ini juga bisa punah bila
tidak ada lagi yang mengibing, atau menanggapnya. Ketika pandemi, bagaimana
nasib para pemusik gambang keromong, pemain tehyan, dan para cokek? Apa yang
terjadi saat kesenian ini hilang? Barangkali kita pun akan melupakan cerita
asal-usul yang menautkannya: jati diri kita.
Ada harmoni dan kedamaian dalam alat-alat musik yang berasal dari budaya-budaya
yang berbeda. Kita memiliki teladan-teladan budaya pada edisi ini seperti
Widayat Djiang, seorang dalang Tionghoa yang melestarikan seni wayang kulit.
Juga, Dwi Woro Retno Mastuti yang bergiat pada pelestarian wayang potehi dan
wayang Cina Jawa. Selamat membaca. Semoga pandemi lekas berlalu!
Link Download:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar