Blog yang khusus menyediakan link download koran, majalah dan ebook gratis, khususnya yang berkaitan dunia pendidikan, sains dan agama

Download Majalah Intisari Edisi Februari 2022

 


Tanggal Rilis: 02 Februari 2022

Catatan Editorial

Biografi Tokoh Tionghoa, Sejarah yang Hidup

Suatu ketika kami membicarakan riwayat jurnalis bernama pedengan Tjamboek Berdoeri via aplikasi perbincangan interaktif yang digelar daring. Sosok misterius itu sohor dengan buku Indonesia Dalem Api dan Bara (IDAB). Berkat penelusuran Ben Anderson bersama Arief Widodo Djati dan Stanley, sosok misterius itu terungkap.

Nama sejatinya adalah Kwee Thiam Tjing, kelahiran Pasuruan pada 9 Februari 1900 dan wafat di Jakarta pada 28 Mei 1974. Ada hal menarik yang diungkapkan Benn dalam kata pengantar penerbitan kembali buku IDAB. Menurut penelusurannya, Kwee terbilang jurnalis yang memiliki pemikiran kritis.

Perangainya pun dikenang cukup brutal dan avonturir. Dia seorang yang progresif, salah satunya kerap menyebut orang pribumi sebagai Indonesier kendati saat itu Indonesia belum merdeka. Pun, sekurang-kurangnya sembilan delik pers membelenggunya. Sedikit mujur, enam kasusnya diputus bebas, selebihnya harus menjalani sepuluh bulan dalam kurungan.

Ada momen yang begitu istimewa buat kami. Siaran langsung perbincangan daring itu ternyata disimak oleh Oma Jeanne Kwee, yang saat itu berusia 90-an tahun, bersama cucu-cucunya. Dia adalah satu-satunya anak pasangan Kwee Thiam Tjing dan Nie Hiang Nio. Saya bertanya kepadanya, seperti apakah karakter ayahnya? Oma Jeanne menjawab, “Kadang galak, kadang lucu.” Ini persis seperti keragaman suasana buku “Indonesia Dalem Api dan Bara”—lucu, konyol, empati, benci, sampai mencekam.

Kami kerap menjumpai kebetulan-kebetulan seperti ini. Kisah biografi yang mempertemukan dengan pihak keluarga. Sejarah yang hidup, bahkan menginspirasi kita. Atas pengalaman inilah kami senantiasa menulis biografi yang akurat, berimbang, dan tidak menghakimi. Edisi ini bercerita banyak tentang kiprah orang-orang Tionghoa yang nyaris tak terungkap karena rezim. Dari Liem Siauw Lam sang saudagar dari Gombong sampai kontribusi Liem Khing Ho dalam sastra Melayu-Tionghoa.

Link Download:

DOWNLOAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar