Judul Buku: Pengolahan Rumput Laut dan Kelayakan Industrinya
Penulis: Tri Yuni Hendrawati
Penerbit: UMJ Press
Tahun: 2016
Jumlah Halaman: 116
Pengembangan budidaya rumput laut di
Indonesia dirintis sejak tahun 1980-an dalam upaya mengubah kebiasaan penduduk
pesisir dari pengambilan sumberdaya alam ke arah budidaya rumput laut yang
ramah lingkungan. Usaha budidaya ini selain dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat pembudidaya juga dapat digunakan untuk mempertahankan kelestarian
lingkungan perairan pantai. Rumput laut cukup mudah dibudidayakan dan dapat
hidup subur di perairan pantai di Indonesia. Dengan masa tanam yang relatif
singkat, yaitu kurang lebih 45 hari, rumput laut (red) merupakan salah satu
komoditi yang potensial dan dapat menjadi andalan bagi upaya pengembangan usaha
skala kecil dan menengah. Ini terjadi karena rumput laut sangat banyak
digunakan oleh manusia, baik melalui pengolahan sederhana yang langsung
dikonsumsi maupun melalui pengolahan yang lebih komplek untuk dijadikan barang
setengah jadi dan diolah lebih lanjut oleh industri hilir menjadi barang jadi
(end products), seperti produk farmasi, kosmetik dan pangan. Rumput laut juga
bisa digunakan sebagai bahan baku atau ingredient bahan pengemas, kemas, dan biofuel
Pengembangan komoditi rumput laut
sebagai fokus dari salah satu produk atau komoditi unggulan sektor perikanan
merupakan langkah strategis yang dipilih dengan pertimbangan bawa: (1) pada
tingkat pengembangan budidaya memiliki daya serap tenaga kerja yang tinggi,
teknologi budidaya yang sederhana, masa tanam yang relatif pendek sekitar 45
hari (gwick yield) dan biaya per unit produksi relatif sangat murah; (2) pada
tingkat pengolahan hasil rumput laut melalui pengembangan industri pengolahan
rumput laut memerlukan dukungan sektor lain. Potensi sumberdaya lahan untuk
budidaya rumput laut dengan luas indikatif sekitar 770 ribu ha yang telah dimanfaatkan
hingga tahun 2007 baru seluas 20.443 ha dengan produksi mencapai 1.620.200 ton
(berat basah) atau setara dengan 324 040 ton (berat kering), Indonesia selaku
negara produsen rumput laut dunia pada tahun 1998-2002 masih berada pada
peringkat kelima, setelah Philipina, China, Jepang dan Korea. Perkembangan
hingga tahun 2006, Indonesia dapat mencapai peringkat ke-empat produsen utama
dunia setelah Chili, Maroko dan Philipina. Bila dilihat perkembangan produksi
rumput laut sejak tahun 2007 dengan target rata-rata per tahun 60%
Download ebook Pengolahan Rumput Laut dan Kelayakan Industrinya Pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar