Judul Buku: Penjadwalan Produksi Baja Slab
Penulis: S A Marasabessy
Penerbit: Graha Ilmu
Tahun: 2015
Jumlah Halaman: 145
Secara umum, industri baja
menghasilkan dua bentuk produk setengah jadi, yaitu slab dan billet. Proses
produksi slab terdiri atas proses peleburan (steelmaking), pencetakan (casting),
pemotongan, penyimpanan sementara (piling), pemanasan ulang (reheating),
pengerolan (rolling), dan penyelesaian akhir (finishing). Peleburan,
pencetakan, dan pemotongan dilakukan di Continuous Caster (CC). Penyimpanan
sementara slab dilakukan di Slab Yard (SY), pemanasan ulang di Reheat Furnace
(RF), serta proses pengerolan dan penyelesaian akhir dilakukan dalam Hot Strip
Mill (HSM). Sistem produksi slab mesti mempertimbangkan adanya production push
yang mengharuskan pencetakan semua baja cair menjadi slab, sebab baja cair
tidak dapat disimpan, dan production pull yaitu kualifikasi produk akhir di HSM
harus sesuai dengan permintaan konsumen.
Jumlah produksi slab di CC sangat
ditentukan oleh status persediaan di SY, serta permintaan dari RF dan HSM. Persediaan
di SY harus memenuhi persyaratan produksi yang dibutuhkan oleh RF dan HSM. RF
memproses slab berdasarkan kualifikasi yang ditentukan oleh HSM. Meski antar satu
proses dengan proses lain saling berhubungan, namun masing-masing memiliki
fungsi, tujuan dan pembatas yang berbeda. Operasi pada setiap mesin
dilaksanakan untuk mencapai fungsi tujuan dari masing-masing mesin, dan
seringkali fungsi-fungsi tujuan tersebut saling bertentangan satu dengan yang
lain. Oleh karena itu, diperlukan sinkronisasi penjadwalan produksi untuk
menghasilkan sequencing dan batching yang memaksimalkan utilisasi di setiap
tahap, memaksimalkan fungsi tujuan terintegrasi di keempat tahap, sekaligus
meminimalkan konflik tujuan antara keempat tahap tersebut.
Buku ini mengembangkan model
penjadwalan terintegrasi pada CC, SY, RF, dan RM dengan meminimasi penalty
total. Buku ini menggunakan dasar-dasar model penjadwalan CC, SY, RF, dan RM
yang telah dikembangkan oleh berbagai riset sebelumnya. Model-model tersebut
masih melaksanakan penjadwalan produksi pada keempat tahap secara terpisah.
Karena adanya beberapa kesulitan antara lain munculnya kejadian-kejadian
real-time yang mengganggu operasi system dan konflik tujuan penjadwalan antara
satu proses dengan proses lain, maka dibutuhkan suatu model penjadwalan
produksi slab yang mengintegrasikan CC, SY, RF, dan RM serta memberikan hasil
maksimal.
Download ebook Penjadwalan Produksi Baja Slab pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar