Judul Buku: Ringkasan Ilmu Mushtalahul Hadis
Penulis: Udin Juhrodin
Penerbit: Jim Zam
Tahun: 2023
Jumlah Halaman: 127
Mengkaji mushtalahul hadis dengan
menyampaikan hadis sesuatu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling berkaitan.
Tidak ada penyampaian hadis yang dapat dipercaya, jikalau penyampainya secara
kajian musthalahul hadis tidak dapat dipercaya. Ilmu ini menjadi sangat penting
karena dengannya kita dapat memahami bagaimana jalur-jalur informasi dapat
diliterasi dengan benar sehingga informasi terkait sabda Rasulullah SAW
benar-benar berkualitas dan jauh dari informasi hoax dan dusta.
Meskipun ini adalah ilmu agama Islam,
kaitannya bahwa perkataan, perbuatan, persetujuan dan ketetapan Nabi SAW
diyakini dan diimani sebagai sebuah kebenaran dan harus dilaksanakan, namun
tidaklah semua informasi (matan) tentang sabda Rasulullah SAW itu adalah
dipastikan sebagai informasi yang valid (shahih). Selama ini, kita, masyarakat
awam hanya mendapati bahwa hadis tertentu adalah shahih, hadis tertentu adalah
dhaif dan sebagainya, namun kita tidak bisa membuktikan bahwa itu adalah shahih
atau dhaif.
Karenanya, jika dianalogikan dengan
akidah dan ibadah, ada larangan untuk taklis, maka demikian pula hanya dalam
memahami informasi berupa hadis-hadis Nabi ini, perlu untuk menggali ilmu dan
pengetahuannya dari sumber-sumber yang valid. Meskipun, mungkin kalau masyarat
sudah literal dengan ilmu mushtahalahul hadis, para ustadz yang mengajarkan
hadis tidak akan sebebas seperti biasanya menyampaikan hadis-hadisnya!! Kenapa
tidak! Toh Rasulullah menyatakan bahwa kewajiban para pewarta adalah
menyampaikan informasi yang benar, dan ketika informasi itu diberikan ada dua
kategori penerima: (a) orang yang lebih paham dan literal daripada orang yang
menyampaikan; dan (b) orang yang memang belum literal daripada yang
menyampaikannya. Baik penyampai ataupun penerima yang kedua-keduanya adalah
orang yang akan mendapatkan penerangan dari Allah SWT.
Mushtalahul merupakan pengetahuan
epistemis, dan karenanya akan dapat dengan mudah diterapkan dalam segala bidang
kehidupan selagi itu berkaitan dengan aktivitas literasi informasi (hadis Nabi
SAW), dan, pasti Anda setujua, bahwa sekarang adalah eranya. Sayangnya, bahwa
era informasi ini dihadapi orang-orang yang mayoritas belum literal. Akibatnya,
informasi yang masuk ditanggapi dengan hawa nafsu bukan ilmu. Outputnya pun
akan berbeda, kalau tidak caci maki ya.. saling mengadukan ke kepolisian! Kehadiran
UU ITE, dan peraturan tentang keinformasian termasuk para pengelolaannya, pada
dasarnya berjibaku dalam menyaring informasi sesuai dengan teori-teori yang
didasarkan kepada kebenaran individu (individual theory), bukan kepada metode.
Dampaknya, sebuah kebanaran informasi bisa jadi ganda. Karena memang,
seharusnya yang dibutuhkan bukan teori dari seseorang tetapi metode yang benar
dalam menerima, memilih, menganllisis informasi itu, dan semua itu sebenarnya
sudah didahului oleh para ulama-ulama, bahkan sejak zaman Nabi SAW.
Sebagai epistemologi, mushtalahul
hadis adalah pelajaran yang sangat membosankan, berat, membebani, dan pokoknya
membuat para mahasiswa bete. Tapi, kepayahan itu sebanding dengan manfaat dari
tujuan yang harus dicapainya, plus sebagai kewajiban. Karena Allah SWT
menyatakan agar manusia mengambil dari apa yang datang dari Rasul, maka
mempelajari hal-hal yang bisa membuat kita yakin bahwa itu datang dari
Rasulullah hukumnya menjadi wajib.
Download ebook Ringkasan Ilmu Mushtalahul Hadis pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar