Tanggal Rilis: 10 Juli 2023
Catatan Editorial
Mengapa Merawat Kesenian Tradisi Itu Penting?
Setahun silam, saya berkesempatan ke Kota Malang. Di sebuah perempatan dekat
Candi Singosari, saya sekonyong-konyong terdiam saat memandangi penjunjuk jalan
“TUMAPEL 2 Km”.
Saat kanak-kanak, saya mengenal Tumapel atau Singosari bukan dari buku atau
novel sejarah, melainkan pertunjukan ketoprak yang disiarkan TVRI. Begitu juga
nama-nama tokoh di kerajaan yang berdiri 800 tahun silam itu Ken Dedes, Ken
Angrok, Tunggul Ametung. Kini ketoprak nyaris hilang di tanah asalnya. Apa yang
sesungguhnya terjadi apabila kesenian tradisi hilang?
Kesenian tradisi merupakan unsur kesenian yang menjadi bagian hidup suatu kaum
atau suku atau bangsa. Asal-usul kesenian tradisi dapat dilihat dari kehidupan
masyarakat yang mengembangkannya. Apabila hilang, hilang pula warisan leluhur
dan jati diri kita, bahkan aspek spiritualitas yang membentuk siapa sejatinya
kita. Berkaitan dengan perkara ini pelestarian dan pengembangan kesenian
tradisional menjadi suatu tahapan yang harus dilewati supaya terhindar dari
amnesia asal-usul kita yang berbineka.
Saya teringat kembali risalah pidato kebudayaan jurnalis Mochtar Lubis di Taman
Ismail Marzuki pada 1977. Sang jurnalis kampiun itu mengungkapkan sederet
karakter manusia Indonesia. Dari enam karakter manusia Indonesia, hanya satu
karakter yang bersifat positif. Karak ter yang ia maksud adalah artistik dan
berbakat seni, yang diharapkan menjadi pondasi Indonesia mendatang.
Kita seharusnya tidak perlu menunggu menjadi orang kaya untuk bisa merawat
kesenian tradisi, sebaliknya justru kesenian ini akan memberikan manfaat
ekonomi dan sosial bila kita melestarikannya.
Petrus Kanisius Ojong, salah satu pendiri majalah mungil ini, pernah berpesan
kepada kita tentang pentingnya pelestarian seni dan budaya. “Ada sesuatu yang
terancam di Indonesia dan kalau ia sudah musnah, kita tidak dapat
mempelajarinya dari bangsa lain, yaitu seni rakyat kita,” demikian pesannya.
Link Download:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar