Judul Buku: Apa Sebab Rakyat Aceh Sanggup
Berperang Puluhan Tahun Melawan
Agresi Belanda
Penulis: A Hasjmy
Penerbit: PT Bulan Bintang
Tahun: 1977
Jumlah Halaman: 357
Dalam sejarah Kebudayaan
Yunani terkenallah suatu zaman yang bernama "Epic Era" (900—700 SM).
Masa Kepahlawanan. Dalam zaman yang penuh semangat perang ini terciptalah
sekumpulan syair yang bernama "Hias Dan Odyssea", karya penyair
kenamaan Homerus, Syair ini berisi kissah-kissah yang membangkit-bangkit dan
njenyentak-nyentak semangat perang bangsa Yunani untuk melawan musuh-musuhnya.
Dalam sejarah
kesusasteraan dunia, Hias Dan Odyssea sangat terkenal. Selama masa hampir 3000
tahun setelah Hias Dan Odyssea, pujangga-pujangga dunia belum lagi dapat
mempersembahkan kepada ummat manusia sebuah karya sastra kepahlawanan yang
menyamai, apalagi mengatasi Hias Dan Odyssea.
Syukurlah, dalam api
peperangan antara Aceh dengan Belanda yang berlangsung selama lebih 50 tahun
itu, seorang Ulama-Penyair Haji Muhammad, yang lebih terkenal dengan nama
julukan Teungku Tjhik Pan te Kulu, telah berhasil mempersembahkan kepada
Dunia-Kemanusiaan sebuah karya sastra besar, yang kalau tidak mengatasi,
sekurang-kurangnya menyamai "Odyssea"-nya Homerus. Karya sastra tersebut,
kemudian termasyhur dengan nama Hikayat Prang Sabi, yang telah menyala bakarkan
semangat rakyat Aceh melawan Belanda.
Lama sudah Hikayat Prang
Sabi berlalu sepi dalam perjalanan sejarah, sehingga hampir-hampir ia
seakan-akan tidak pernah ada, oleh karena untuk sekian lamanya belum ada satu
usaha untuk mengungkapkan kembali karya sastra besar itu dengan satu studi yang
mendalam.
Karena itu, kami
menganggap bahwa usaha Saudara A. Hasjmy yang telah berhasil menyusun sebuah
buku, yang menguraikan hal ihwal sekitar Hikayat Prang Sabi, adalah usaha yang
patut mendapat sambutan hangat dari masyarakat bangsa Indonesia.
Semoga buku yang bernama
"Hikayat Prang Sabi menjiwai Perang Aceh Lawan Belanda" akan dapat
memperkaya Dunia Kesusastraan Indonesia, di samping mengungkap apa sebenarnya
Hikayat Prang Sabi itu, sehingga membuat serdadu-serdadu Kolonial Belanda mati
ketakutan apabila mendengar namanya saja.
Di samping itu ingin kami
nyatakan pula bahwa selain dari Hikayat Prang Sabi, yang memang satu karya
sastra, besar, juga masih banyak karya-karya sastra yang lain dalam bahasa
Aceh, yang bermutu tinggi, baik yang diciptakan di zaman Kerajaan Aceh atau
yang dikarang dalam masa peperangan dengan Belanda, seperti Hikayat Putroe
Bungsu, Hikayat Maleem Dagang, Hikayat Banta Beuransah, Hikayat Tajool Mulook
Bangkawali, Hikayat Nun Parisi dan lain-lainnya.
Kepada para pengarang
Indonesia, terutama yang berasal dari Aceh, kami anjurkan untuk menggali
kembali khazanahkesusastraan kita yang bernilai itu, untuk memperkaya Dunia
Kesusastraan Indonesia.
Download ebook Apa Sebab Rakyat Aceh
Sanggup Berperang Puluhan Tahun
Melawan Agresi Belanda pdf via Google
Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar