Judul Buku: Data Arsitek Jilid 1
Penulis: Ernst Neufert
Penerbit: Erlangga
Tahun: 1996
Jumlah Halaman: 289
Buku pegangan ini mencakup dasar-dasar
pelajaran ketika penulis masih kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Bangunan Weimar
yang menyangkut pengukuran, pengalaman, pengetahuan praktis yang sangat penting
dalam perencanaan bangunan, tetapi dengan kemungkinan dan kebutuhan yang
berbeda.
Mau tidak mau kami harus mengikuti
jaman, karena Kami
adalah generasi yang berbeda dengan sebelumnya. Kami lebih berorientasi ke
depan, karena kami mempunyai pengetahuan dan pendidikan yang berbeda, baik
karena pengaruh lingkungan dan besarnya motivasi.
Apakah pandangan kami ini benar? Tetap
saja membutuhkan waktu dan pengalaman dapat menilainya lebih baik dari
kami, karena lebih memberikan gambaran yang lebih menyeluruh sehingga apa yang
kami berikan tidak menjadi bidaah. Meskipun kami telah melakukannya berdasarkan
kebenaran dan objektivitas tetapi setiap ilmu bersifat subjektif, tergantung waktu dan
lingkungan. Jika kita akui bahwa ilmu tersebut bukan suatu yang telah selesai, melainkan
terus berkembang, dan perkembangan itu terus mempengaruhinya, maka bidaah
tersebut dapat dihindari.
Seperti pemikiran Nietzsche: "Siapa yang
berubah, akan «ap berhubungan” Hakikat ilmu itu terletak pada perkembangannya,
tidak memberikan suatu formula yang telah jadi, melainkan yang ada hanya
unsur-unsur, elemen-elemen, sudut-sudut, ditambah dengan metode kombinasi,
konstruksi, penyusunan dan keselarasan. Konfusius mengatakan lebih 2500 tahun yang lalu kata-kata "Saya
memberikan muridku sebuah sudut, 3 sudut yang lain harus ia cari sendiri"
Seseorang yang terlahir sebagai
arsitek pasti akan menutup telinga dan matanya, jika ia diberikan sesuatu pemecahan masalah,
karena ia sendiri penuh dengan kemampuan untuk berkarya sendiri. Yang ia perlukan hanya elemen-elemen, dan
menyelesaikannya secara keseluruhan.
Seseorang harus dapat menemukan
kepercayaan yang berhubungan
dengan permainan kekuatan, bahan, warna dan ukuran dan menemukan kesungguhan
dalam mewujudkan keinginan, mempelajari hasil-hasilnya, menyelidikinya secara
kritis membentuknya di dalam pikiran, yang semuanya harus dilakukan secara
mandiri. Untuk itu ia butuh pandangan hidup sehingga karyanya bermanfaat.
Bentuk-bentuk perubahan ini sebenarnya
sama dengan apa yang telah ditempuh oleh kaum tua. Namun mereka tidak menemukan
contoh-contoh yang sesuai dengan keinginan mereka. Untuk itu kami ingin
menemukan bentuk-bentuk yang lebih konkrit melalui perkembangan teknis
bangunan. Bentuk bangunan yang baru secara teknis dapat diperbaiki seefisien
mungkin, dengan kemajuan bidang teknik.
Orang membandingkan industri saat ini
dengan industri pada abad ke-18 atau 15 yang masih berbentuk kerajinan tangan
lebih teratur, dalam ukuran yang lebih baik dan konstruksi yang kuat dan mudah.
Artinya tugas membangun ini adalah suatu kemampuan yang nyata yang ditunggu-
tunggu oleh para arsitek yang merasa tidak bisa menahan diri terhadap bentuk
bangunan yang terbaik dari kaum tua, yang sudah mendahului mereka.
Oleh sebab itu, sebaiknya dalam suatu
perguruan tinggi pertama-tama diberikan lebih dahulu satu pandangan ke masa
depan dan satu retrospeksi hanya sejauh hal itu perlu. Hal ini pernah
dianjurkan oleh Fritz Schamadier, ketika ia dalam studinya memberikan pandangan
tentang restrospeksi yang memudar ditelan angan-angan gelar doktor, dan
menyimpang dari jalur, karena hal itu terjadi pada usaha-usaha kekuatan yang
perlu untuk pembangunan dan tuntutan realisasi yang bermacam-macam.
Sebaliknya, adalah benar memberikan
para pelajar hanya Elemen-elemen di tangannya. Seperti dilakukan dalam ilmu rancang bangun yang sudah
kami usahakan, mempelajari unsur-unsur rancangan yang lebih bersifat sebab
akibat, membuat skema, dan kesimpulan sehingga ia terpaksa harus memberikan
bentuk-bentuk dan isi dari diri sendiri.
Download ebook Data Arsitek Jilid 1
pdf via Google Drive:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar